Semarang, lpmedukasi.com — Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) menyelenggarakan Debat Bakal Calon Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo untuk periode 2026–2030 bertempat di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Selasa (02/11/25).
Acara ini menjadi momentum penting bagi civitas akademika untuk mengenal lebih dekat visi dan misi para calon pemimpin universitas. Berikut daftar bakal calon rektor yang mendaftar: Abdul Ghofur, Abdul Rohman, Akhmad Arif Junaidi, Baidi Bukhori, Fatah Syukur, Ilyas Supena, Imam Yahya, M. Mukhsin Jamil, Mansur, Moh. Fauzi, Muhyar Fanani, Musahadi, Muslih, Rokhmadi, Shodiq, dan Syamsul Ma’arif.
Ketua Panitia Acara, Farid Muhammad Nor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa debat ini digelar sebagai ruang terbuka bagi para bakal calon rektor untuk menyampaikan dan mempertanggungjawabkan visi serta misi yang mereka tawarkan. Dengan mengusung tema “Uji Etikabilitas, Intelektualitas, dan Kapabilitas”, acara ini diharapkan menjadi cerminan kualitas seorang pemimpin yang layak memajukan UIN Walisongo.
“Kami berharap siapapun yang terpilih nantinya mampu membawa UIN Walisongo menjadi kampus yang lebih progresif, inklusif, dan berpihak kepada mahasiswa serta masyarakat akademik tanpa diskriminasi," ungkapnya.
Sementara, Ketua Umum KSMW, Riyan Wisnu Al Amin, menegaskan bahwa kegiatan ini penting untuk membuka ruang penilaian publik terhadap integritas dan kompetensi para bakal calon rektor.
"Debat ini, nantinya menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami arah kebijakan dan komitmen para kandidat terhadap masa depan kampus." jelasnya.
Meskipun dalam pertengahan acara beberapa kandidat harus meninggalkan forum karena agenda lain, kegiatan debat tetap berlangsung dengan tertib dan lancar hingga selesai. Antusiasme mahasiswa yang hadir menunjukkan besarnya perhatian terhadap keberlanjutan kepemimpinan kampus.
Dengan terselenggaranya debat ini, KSMW berharap proses pemilihan rektor dapat berjalan transparan, aspiratif, dan memberikan hasil terbaik bagi kemajuan UIN Walisongo ke depan.
Penulis: Rima Nihayatul Aida
Editor: Dwi Susanti
