KSMW UIN Walisongo Gelar Civics Morality, Soroti Fenomena Menurunnya Kepercayaan terhadap Pakar

 
Doc. LPM Edukasi

SEMARANG, lpmedukasi.com –  Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo kembali menggelar kegiatan Civics Morality dengan tema “Matinya Kepakaran dan Degradasi Ilmu Pengetahuan”, di gedung Teater Rektorat Kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada Selasa (4/11/2025). Acara ini menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa untuk menelaah fenomena menurunnya kepercayaan terhadap pakar dan tantangan dunia keilmuan di era digital.

Acara Civics Morality menghadirkan tiga narasumber utama yang membahas isu kepakaran dari berbagai sudut pandang. Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M. Ag., menyoroti kecenderungan masyarakat yang lebih mempercayai opini publik ketimbang pakar, sementara Dr. Tedi Kholiludin, M.Si., mempertanyakan apakah ilmu pengetahuan benar-benar “mati” atau justru tengah bertransformasi. Di sisi lain, Drs. Slamet Subekti, M. Hum., menekankan pentingnya memahami kemerosotan otoritas pakar sebagai bagian dari degradasi ilmu pengetahuan.

Ketua panitia, Kevin Verrell Nurreyhan, dalam sambutannya menyampaikan keresahan terhadap budaya instan yang kian melekat di kalangan mahasiswa.

“Sekarang influencer lebih didengarkan daripada para ahli. Bahkan, mahasiswa lebih percaya pada AI daripada membaca buku dan memahami proses lahirnya ilmu,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy'ari menyinggung film berjudul “Idiocracy” yang menggambarkan manusia masa depan yang kehilangan arah setelah tertidur 500 tahun.

“Film itu seperti cermin zaman sekarang, di mana kepakaran mulai diabaikan. Namun sebenarnya, kepakaran belum sepenuhnya mati. Masih ada para kiai dan akademisi yang menjaga tradisi membaca dan berpikir kritis,” pesannya.

Melalui diskusi ini, KSMW UIN Walisongo berharap mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna informasi, tetapi juga pembelajar sejati yang mampu berpikir kritis dan menghargai proses keilmuan.

“Belajar bukan sekadar tahu hasil, tapi memahami jalan menuju pengetahuan,” tutup salah satu panitia.


Reporter: Anggi Putri Ramadhani dan Rina Kasih Lestari  (Kru Magang 25
Editor: Muhammad Fatih

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak