Kebebasan Pers kian Terancam, Aris Mulyawan Paparkan Data Kekerasan yang Menimpa Para Jurnalis

Doc. LPM Edukasi

SEMARANG, lpmedukasi.com –  Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi mengadakan acara lokakarya jurnalistik pers mahasiswa yang membahas kebebasan berekspresi di Gedung Teater Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Jum’at (17/10/2025).

Pada sesi pemaparan materi, Aris Mulyawan selaku Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memaparkan data kekerasan yang dialami oleh para jurnalis saat melakukan liputan di lapangan.

Tercatat pada tahun 2025 kekerasan terhadap jurnalis masih tinggi, bahkan setiap bulannya terdapat kekerasan yang menimpa jurnalis, paling banyak dialami berupa, serangan digital, kekerasan fisik, serta teror dan intimidasi.

“Setiap bulan kekerasan terhadap jurnalis pasti ada, dan paling banyak aktornya adalah polisi pada tahun 2024, sedangkan pada tahun 2025 aktor tertingginya adalah orang tidak dikenal,” ungkap Aris.

Doc. LPM Edukasi

Ia menambahkan bahwa kerja seorang jurnalis adalah menyuarakan kenyataan yang sesungguhnya, jurnalis bekerja untuk publik.

“Ketika tidak ada yang menyuarakan, apakah akan ada perubahan? Seperti kasus yang menimpa pelajar Gamma di Semarang, jika tidak ada yang menyuarakan maka tidak akan terungkap bahwa Gamma ternyata tidak sedang terlibat tawuran,” tambahnya.

Di akhir sesi, ia menegaskan sikap berani yang harus dimiliki oleh para jurnalis, jika terjadi kekerasan atau mendapat perlakuan yang tidak menjamin haknya sebagai jurnalis, maka teruslah berkarya dan tetap menulis.

“Jangan berhenti berkarya karena pembatasan, jadikan pembatasan sebagai lecutan untuk bergerak lebih besar,” pungkasnya.

Reporter: Fajar Fahrozi Kurniawan
Editor: Zidni Rosyidah


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak