![]() |
Seminar Akbar dengan tema "Importance of Building Enthusiasm for Sports Among the Younger Generation" di Perpustakaan UIN Walisongo Semarang, pada Rabu (21/5/2025) |
SEMARANG, lpmedukasi.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UIN Walisongo Semarang menggelar Seminar Akbar bertajuk “Important of Building Enthusiasm of Sport Among Younger Generation” pada Rabu (21/5/2025) di Gedung Perpustakaan UIN Walisongo.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Adi S., M.Pd., CPS, CHTC, CNLPTC dan Talitha Latiba Rahmawinata, S.I.Kom., seorang atlet poomsae taekwondo nasional.
Dalam paparannya, Dr. Adi S. menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mendukung kesehatan dan kepercayaan diri generasi muda.
“Keaktifan tubuh antara usia 11–17 tahun dapat mencapai 85–87%, yang merupakan golden age dalam pertumbuhan,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa seiring bertambahnya usia, ketidakaktifan tubuh dapat meningkat dan berisiko terhadap penyakit metabolik.
“Aktivitas fisik sangat berguna; jalan kaki merupakan hal paling sederhana yang bisa menolong kamu,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Adi mengulas dampak olahraga terhadap kesehatan mental. Menurutnya, gangguan mental sering kali tidak terlihat namun terasa di alam bawah sadar. Ia menyayangkan kecenderungan generasi saat ini yang dinilai pesimis, malas, dan menyukai hal-hal instan.
“Olahraga ini adalah bentuk investasi jangka panjang, tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga keterampilan dan kesehatan mental kita,” tegasnya.
Sementara itu, Talitha Latiba Rahmawinata berbagi pengalamannya sebagai atlet taekwondo. Ia mengajak generasi muda untuk aktif berolahraga dan berani menjajal kompetisi internasional. Salah satunya melalui program Sora Indonesia Trip yang membawanya belajar dan berinteraksi dengan budaya lain.
“Kunci menjadi seorang atlet itu berlatih dengan disiplin dan konsisten, karena memang tidak ada yang instan, apalagi menjadi seorang atlet,” ujarnya.
Talitha juga menekankan pentingnya sikap rendah hati dan evaluasi diri dalam segala kondisi agar dapat terus memotivasi dan mengembangkan diri.
“Keuntungan menjadi atlet berprestasi tidak hanya tentang pengalaman, tetapi juga bertambahnya relasi dan terbukanya peluang beasiswa perguruan tinggi,” pungkasnya.
Reporter: Ainurrifda Sakinatullatifah
Editor: Teguh Arif Wibowo