![]() |
Pelatihan Jurnalistik Dasar (PJD) LPM Edukasi dengan Tema "Jurnalistik sebagai Tradisi Dialektika untuk Menumbuhkan Budaya Kritik” Doc. Lpm Edukasi |
Semarang, lpmedukasi.com — Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Edukasi menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Dasar (PJD) 2025 di Gedung Dekanat Kampus II UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 19–21 September 2025, dengan mengangkat tema “Jurnalistik sebagai Tradisi Dialektika untuk Menumbuhkan Budaya Kritik.”
PJD 2025 menghadirkan tujuh pemateri dari berbagai latar belakang, mulai wartawan Jateng Today, Jateng News, Serta, fotografer lepas, hingga penulis dan penerbit dari beragam platform. Kehadiran mereka diharapkan mampu memperluas wawasan peserta mengenai dunia jurnalistik.
Ketua Panitia PJD 2025, Devina Rahmawati, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penting bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, untuk memperdalam pengetahuan jurnalistik.
“Acara ini sangat penting untuk membekali mahasiswa dalam mengulik dunia jurnalistik,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Umum LPM Edukasi 2025, Fajar Fahrozi Kurniawan, dalam sambutannya menyoroti kondisi kampus dan mahasiswa saat ini. Ia menilai kampus tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari situasi yang kurang stabil, kebijakan efisiensi, hingga menurunnya minat mahasiswa bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi kampus yang masih carut-marut. Sebagai jurnalis, kita harus lebih peka dan melek terhadap situasi tersebut,” kata Fajar.
Di akhir sambutannya, Fajar berharap PJD 2025 dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar sekaligus mengasah kepekaan terhadap isu-isu di sekitar mereka.
“Saya berharap setelah mengikuti PJD ini, mahasiswa tidak hanya bisa menulis, tetapi juga berani bersuara kritis demi perubahan yang lebih baik,” pungkasnya.
Reporter: Rima Nihayatul Aida
Editor: Faizul Ma'ali