Judul: Dallergut: Toko Penjual
Mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerjemah: Dwita Rizki
Jumlah halaman: 290 halaman
Cetakan: Keempat, Januari 2024
Penerbit: Baca
"Selamat datang, Pelanggan!" Penny
menyambut dengan ceria tamu itu. "Hari ini kami masih punya banyak mimpi
indah, lho!" — Penny (hal. 271)
Pernahkah Anda membayangkan sebuah toko yang
menjual mimpi? Tempat di mana Anda bisa memilih pengalaman tidur seperti
memilih buku di perpustakaan? Novel "Dallergut: Toko Penjual Mimpi"
karya Lee Miye mengajak pembaca menjelajahi konsep unik dan menawan ini.
Kisah bermula di sebuah desa misterius yang hanya
dapat dikunjungi saat kita terlelap. Di jantung desa ini berdiri megah
Dallergut, toko penjual mimpi paling populer yang menawarkan beragam pengalaman
mimpi untuk pelanggan manusia maupun hewan. Setiap lantai toko dirancang khusus
dengan genre mimpi yang berbeda-beda—mulai dari mimpi masa kecil yang
menghangatkan hati, petualangan menyenangkan, hingga sensasi melahap hidangan
lezat, bahkan mimpi buruk dan mimpi misterius untuk mereka yang mencari sensasi
berbeda.
Melalui mata Penny, karyawan baru yang penuh rasa
ingin tahu dan sedikit ceroboh, kita diajak mengenal seluk-beluk toko ajaib ini
beserta para karakternya yang memikat: Dallergut sang pemilik toko yang
misterius, Aganep Coco si produser mimpi legendaris, Vigo Myers sang manajer
lantai dua yang penuh perhitungan, dan Bibi Weather, karyawan senior yang dipasangkan
dengan Penny. Namun, ketika mimpi termahal di toko tiba-tiba raib pada hari
pertama Penny bekerja, suasana berubah tegang dan petualangan sesungguhnya pun
dimulai.
Meski bergenre fantasi, novel ini dengan cerdas
mengangkat berbagai persoalan kehidupan manusia. Lee Miye menggambarkan
bagaimana tidur dan mimpi menjadi pelarian sekaligus penyembuh bagi jiwa-jiwa
yang lelah dengan rutinitas dan kompleksitas dunia nyata. Tidur bukanlah
sekadar aktivitas biologis, tetapi momen berharga di mana kita bisa membenahi
malam dan mempersiapkan esok.
Kekuatan utama novel ini terletak pada kehangatan
narasi yang disajikan penulis dan keunikan tema yang diusung. Dialog-dialog
antar tokoh dibangun dengan apik dan sering kali menyisipkan kalimat-kalimat
bermakna yang menyentuh hati. Seperti dijanjikan dalam sinopsisnya, buku ini
memang menjadi penghiburan yang menyenangkan bagi pembaca remaja sekaligus
menawarkan pelarian yang menenangkan bagi pembaca dewasa yang jenuh dengan
realitas.
Meskipun demikian, dua epilog di akhir cerita
terasa kurang esensial terhadap keseluruhan narasi. Selain itu, bagi pembaca
yang lebih menyukai cerita dengan tensi tinggi dan konflik kompleks, alur yang
tenang dan nyaman dalam novel ini mungkin terasa kurang menantang.
"Dallergut: Toko Penjual Mimpi" adalah
bacaan yang sempurna untuk momen-momen ketika Anda ingin melarikan diri sejenak
dari hiruk-pikuk dunia. Dengan prosa yang mengalir lembut dan imajinasi yang
kaya, Lee Miye berhasil menciptakan dunia mimpi yang begitu nyata hingga membuat
pembaca enggan untuk terbangun. Jadi, mimpi apa yang ingin Anda kunjungi malam
ini?
Peresensi : Naila Khisna Aulia (Kru Magang 2024)
Editor : Zidni Rosyidah