SEMARANG, lpmedukasi.com – Sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan aksi diam untuk rakyat Palestina, pada Minggu (11/05/25), berlangsung di Car Free Day (CFD) Simpang Lima Semarang. Aksi ini digerakkan oleh API Palestina: Aliansi Pemuda Islam Indonesia Palestina berkolaborasi dengan beberapa komunitas Students for Justice in Palestine (SJP) dari berbagai kampus.
Menurut Adiansyah, mahasiswa FEB UNNES, aksi ini bukanlah demonstrasi besar melainkan aksi senyap yang dilakukan serentak di beberapa titik di Semarang.
“Kami hanya sekitar lima sampai tujuh orang di titik Simpang Lima ini. Tapi ada juga teman-teman lain yang aksi di Polda Jateng dan di Taman Indonesia Kaya,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi kemanusiaan di Palestina yang semakin memprihatinkan.
“Seperti yang kita ketahui, genosida di sana sampai saat ini masih terus terjadi. Aksi ini adalah sikap kami untuk mendukung kemanusiaan dan menunjukkan bahwa kita peduli,” tegasnya.
Lebih jauh, Ia juga menjelaskan bahwa aksi ini tidak hanya bertujuan menyuarakan solidaritas, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memahami isu Palestina secara lebih utuh. Menurutnya, konflik yang terjadi bukan semata-mata soal agama.
“Kita ingin masyarakat lebih sadar bahwa ini bukan sekadar konflik keagamaan, tapi ada dimensi kemanusiaan yang lebih besar, bahkan sampai pada praktik genosida,” jelasnya.
Adiansyah menambahkan bahwa aksi-aksi serupa sudah mulai sering digelar, baik di UNNES, UNDIP maupun kampus lain seperti UNS. Aksi pada hari ini sendiri menjadi bagian dari rangkaian kegiatan menjelang peringatan Nakba Day: Hari pengusiran besar-besaran warga Palestina dari tanah mereka yang jatuh pada 18 Mei.
"InsyaAllah di tanggal 18 nanti akan ada peringatan besar. Aksi hari ini semacam pemanasan menuju kegiatan itu," tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa aksi ini terbuka untuk siapa saja tanpa batas latar belakang.
"Kami tidak membatasi siapa yang bisa ikut, karena ini bukan konflik agama. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat terutama warga Semarang untuk turut peduli," pungkasnya.
Untuk memperluas jangkauan, kolaborasi antar kampus di Semarang juga mulai diintensifkan. Koordinasi dilakukan melalui Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) yang berupaya menghubungkan gerakan solidaritas Palestina lintas Universitas di Semarang Raya.
Penulis: Shihatud Diniyah
Editor: Dwi Susanti