Dok. Google |
Aku dirawat bersama dua pasien di kamar yang sederhana
Seorang anak yang kakinya patah dengan lirih membaca buku
Buku capek dibaca
huruf-hurufnya tidur di kasur
Sementara pak tua yang matanya diperban meraba-raba lemari
sedang mencari hidayah katanya
Aku menulis sajak yang mengaduh di pembaringan ini
Dengan selang menempel di tangan
mengalirkan tetes kasih ibu yang sampai ketiduran menunggu
Aku mengumpulkan bait-bait yang tercecer
bait-bait hidup yang terus bergema
Tentang semangat yang tak serapuh kaki
Bahwa penglihatan tak terbatas pada mata
dan senyum adalah lukisan hati yang rela
Rumah Sakit
05 Mei 2021
Penulis : Muhammad Najwa Maulana
Tags
Puisi