Secarik Asa


 

                                                    UNTUK KAMU

Bayanganmu mengisi pikiranku

Suaramu selalu terngiang di telingaku

Ku ingin selalu bersamamu

Tak ingin jauh darimu

Mungkin indah rasanya

 

Ku tak akan kesepian lagi

Bahkan mungkin aku akan bahagia

Bila bisa berdua bersamamu

 

Maaf jika aku telah mengharapkan mu

Apakah tindakan ku ini salah?

Apakah itu sebuah kejahatan?

 

Tidak bukan

Biarlah rasa ini hanya aku yang tau

Biarlah rasa ini hilang dengan seiring waktu

Karena ku yakin kau tak pernah tau aku

Biarlah cinta ini hanya aku dan Tuhan yang tau

 

Teruntukmu

Sang pemilik hati

Tapi cintanya ku simpan rapat

Terkendala oleh kebisuan

 

                                                        CITA – CITA

 

Tujuan mu adalah perjuangan mu

Tekad kuat mu adalah keberhasilanmu

Gapailah cita cita mu setinggi langit

Bahkan lebih tinggi darinya

 

Berlarilah tanpa menengok kebelakang

Menangislah jangan pernah kau tahan

Pandanglah keatas jangan kebawah

 

Bersabarlah seperti hujan

Yang rela terjatuh dari langit

Untuk menghasilkan pelangi nan indah

 

Berjuanglah lebih keras

Jangan pernah untuk menyerah

Cita cita mu adalah tujuan hidupmu

Kejarlah sampai berhasil tanpa ada kata lelah

 

 

                                                        SECARIK ASA

 

Pernah ada di masanya

Dimana kau sempat singgah

Tanpa aba-aba dan ketukan paksa

Kau hadir sangat sederhana

Dan pergimu tanpa kata

 

Pernah menawarkan bahagia

Juga kenyataan yang indah

Aku pun sempat terlena

Terhanyut bualan tanpa secarik makna

 

Pernah meniadakan ragu yang sempat menjelma

Menepis jarak diantara kita

Rajutan aksara dan angka menjadi kata

Yang tercipta tanpa sengaja

 

Hari-hari telah berlalu

Melewati malam seolah tanpa sekat

Pagi yang kau iringi terasa begitu nikmat

Secarik asaku berhasil kau semat

 

Hingga akhirnya aku terjerembap

Urat nadiku hampir saja kau jerat

Kata cinta yang sering kau ucap

Hanyalah topeng muslihat

 

Untukmu

Yang pernah ku anggap sang penyelamat

Bahkan baikmu melebihi malaikat

Ternyata tak lebih dari seorang pengkhianat

 


 Penulis : Dewi Putri Kartika Rahayu (Mahasiswa PAI 2021)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak