Apakah Pakaian Pemicu Pelecehan Seksual ?

Sumber Ilustrasi : detik.com


Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka kekerasan seksual lebih banyak menimpa perempuan yakni 87%. Tetapi ada pula 13% kaum laki-laki yang juga mengalami nasib serupa. 

Sederat data tersebut menyiratkan betapa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang sopan akan tetapi angka kekerasan seksual cukup tinggi. 

Mengutip dari Komnas perempuan, rata-rata ada sekitar 35 perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual setiap hari di Indonesia. Dan pada tahun 2018 tercatat sebanyak 5.649 kasus pelecehan seksual, dengan 2.979 kasus diranah privat atau personal, dan 2.670 kasus diranah komunitas atau publik. Jumlah ini akan terus menigkat setiap tahunnya.
Pelecehan seksual yang terjadi pada seorang perempuan dikarenakan sistem tata nilai yang mendudukkan perempuan sebagai makhluk lemah dan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Beberapa pihak banyak yang menyalahkan pakaian yang dikenakan oleh perempuan menjadi sebab terjadinya pelecehan, misalnya karena pemakaian rok.
Diantara kalian pasti pernah berfikiran “Rok itu gampang banget dibuka. Sebenarnya itu pakaian yang memudahkan pelecehan seksual, tinggal diangkat ke atas saja. Kalo celana kan harus dibuka resletingnya lalu diturunkan ke bawah dulu, itu lebih susah”.

Tapi apakah benar adanya, jika penampilan perempuan adalah sebab terjadinya pelecehan seksual ? 

Menanggapi maraknya kasus pelecehan seksual, Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) melakukan survey pakaian model apa saja yang dikenakan perempuan saat mengalami pelecehan seksual. Dari hasil survey itu didapatkan fakta bahwa pakaian yang dikenakan korban adalah rok panjang dan celana panjang (17,47%), baju lengan panjang (15,82%), baju seragam sekolah (14,23%), baju longgar (13,80%), berhijab pendek atau sedang (13, 20%), baju lengan pendek (7,72%), baju seragam kantor (4,61%), berhijab panjang (3,68%), rok selutut atau celana selutut (3,02%), baju ketat atau celana ketat (1,89%).

Penampilan atau pakaian korban pelecehan berperan sangat kecil dalam kejadian pelecehan yang menimpa mereka. Sebab, korban pelecehan seksual ternyata mencakup perempuan berpakaian terbuka dan berpakain tertutup.


Penulis: Vina Aliya, mahasiswi jurusan Matematika Murni Fakultas Sains dan Teknologi 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak