Fenomena Sampah Balon Berserakan di Area Kampus

Doc. Edukasi-Agung/ Balon bekas kegiatan PBAK berada di area selokan


Semarang, EdukasiOnline-Memasuki hari terakhir kegiatan PBAK Tahun 2019, telah dilaksanakan kegiatan flashmob yang diikuti sebanyak 4.419 peserta. Kegiatan itu dilaksanakan di lapangan utama kampus 3 UIN Walisongo.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan kali ini menggunakan resitasi balon sesuai dengan warna fakultas. Priyo Ihsan selaku ketua DEMA UIN Walisongo memaparkan tujuan dari kegiatan ini.
"Ini sebagai ruang kebersamaan antar peserta , selain itu buat refreshing aja di hari terakhir," terangnya.

Kemudian,  saat kami menanyakan terkait  pemakaian resitasi balon ini, Syukron Hidayat selaku Ketua Panitia PBAK 2019 pun angkat bicara.
"Sebenarnya bukan penglepasan balon, hanya kreasi balon. Balon hanya digunakan untuk digoyangkan oleh peserta. Diterbangkan lalu diambil lagi. Karena ia tidak bisa terbang tinggi. Itu merupakan bagian dari konsep kita," ungkapnya.

Lalu ia menambahkan, sebenernya mau pakai flare seperti tahun kemarin. Tapi mengingat ini merupakan hari terakhir, dimana kesehatan mahasiswa sudah semakin berkurang. Mereka pasti sudah capek. Jadi kami khawatirkan kalau pakai flare takutnya akan jatuh sakit," tambahnya.

Saat kami menanyakan terkait dampak dari penggunaan balon ini, Syukron mengatakan bahwa panitia sudah memikirkan matang-matang dari penggunaan balon. Panitia mengantisipasi dengan menggunakan trashbag untuk membersihkan sampah balon.
"Tim volunteer kami ada 35 orang yang siap langsung membersihkan balon yang sudah keluar dari lapangan, kita sudah punya pola tindakan apa yang mau diambil, " jelasnya.

Namun saat kami berkeliling di area kampus, kenyataannya tak sesuai harapan. Balon itu menyebar dimana-mana, baik itu yang masih berisi udara maupun yang sudah pecah. Salah satunya, kami temukan di area selokan depan audit II Kampus 3.

Hal tersebut mengundang simpati dari beberapa mahasiswa baru. Diantaranya Adelia Putri dan Putri Mahdiah dari FITK.  Mereka turut prihatin dengan adanya fenomena tersebut.
"Gak masalah sih kalau buat resitasi, cuman harus dipertegas lagi harusnya. Selepas dipakai, harusnya balon dikempeskan lalu dibuang ke tempat sampah" ungkap Putri.

Mereka berharap DEMA-U kedepannya bisa menegaskan lagi kepada peserta untuk tidak meninggalkan sampahnya.
"Kedepannya semoga DEMA lebih tegas lagi agar peserta tidak meninggalkan sampah sembarangan, " tegasnya.

Reporter : Catur
Penulis : Catur
Editor : Fatimatur R. 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak