Pendar Pendar Cahaya

 

Dok. Google

Pendar Pendar Cahaya

Pendar-pendar cahaya sinari dalam cekung yang sama
Di mana kita kadang tersandung dan terjatuh karenanya
Hari-hari gelap buat matamu kini nyala
Tak ada suar yang tak padam, begitulah kiranya
 
Remang di balik dinding
Redup diterpa angin
Bila padam kan bimbangkan langkah
Si anak berjalan terpongah
 
Dalam telisik dan telusur
Kita berbisik dan bersyukur
Sesekali geram mengeluh
Kita sudah jauh berjalan berpeluh
 
Entah sejauh mana kan melangkah
Napas ini sudah terengah-tengah
Bilakah sampai anak ke rumah
Memandang kembali wajah yang jengah


Di Halte itu
Saat menunggu
angkutan datang atau barangkali
kita tak menunggu
 
Matahari menjelma sebuah silau
dan matamu yang tak tahan
menatapnya terpejam
barangkali hidup seperti momen yang
sekejap itu


Oleh: Muhammad Najwa Maulana

 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak