Zombie Scrolling: Fenomena Konsumsi Konten Media Sosial Tanpa Sadar

 

Ilustrasi  Zombie Scrolling: Fenomena Konsumsi Konten Media Sosial Tanpa Sadar,Sumber Ai Generative (Gemini)

Di zaman yang serba canggih ini, tentu kita tidak asing lagi dengan yang namanya media sosial. Mulai dari anak-anakl, remaja, hingga orang dewasa menggunakannya, entah untuk hiburan, edukasi, atau sekedar melepas penat setelah beraktifitas. 

Namun,penggunaan media sosial yang berlebihan justru dapat memicu fenomena yang disebut zombie scrolling (kebiasaan mengkonsumsi media sosial secara terus-menerus tanpa sadar). 

Jika sudah kecanduan, otak bisa kehilangan fokus dan akan mengalami pembusukan yang sering disebut dengan istilah brain rot. Berbagai penelitian mengungkap bahwa brain rot dapat menyebabkan individu menjadi kurang peka secara emosional, mudah lelah secara mental, dan memiliki pandangan negatif tentang diri sendiri.

Psikolog IPB University, Nur Islamiah, M.Psi., PhD, sosok yang biasa dipanggil ‘Ibu Mia’ mengatakan, kondisi ini sering terjadi pada mereka yang terlalu sering mengonsumsi konten digital secara berlebihan, terutama melalui doomscrolling (terus-menerus membaca berita negatif), zombie scrolling (membuka-buka media sosial tanpa sadar dan tanpa tujuan yang jelas), dan kecanduan media sosial.

Istilah zombie scrolling banyak dipopulerkan oleh institusi seperti Newport Institute dan perusahaan keamanan McAfee untuk menggambarkan dampak kecanduan ponsel dan perilaku pengguliran tanpa berpikir di media sosial. 

Dampaknya terlihat dalam kehidupan sehari-hari: kita jadi lebih sering rebahan, enggan melakukan aktivitas produktif, bahkan tanpa disadari kita sebagai pelajar sulit berkonsentrasi saat belajar. 

Banyak orang beranggapan bahwa mereka scrolling media sosial karena takut tertinggal informasi, padahal realitanya justru mereka terjebak dalam arus digital yang tak berkesudahan. Konten media sosial secara terus-menerus mengambil kendali otak kita, memberi asupan dopamin ke otak, sehingga membuat kita sulit berhenti. 

Meski demikian, media sosial tidak sepenuhnya buruk apabila digunakan secara bijak. Yang perlu dihindari adalah mengkonsumsi konten instan berlebihan, karena hal itu dapat menurunkan fungsi otak dalam memproses informasi. Sesekali membuka Tiktok, Instagram, atau Facebook tidak masalah, asalkan tahu batasnya. 

Solusi yang tepat agar kita terhindar dari zombie scrolling yaitu melakukan berbagai kegiatan positif seperti membaca buku, bekerja, berolahraga atau aktifitas lain yang memicu kinerja otak. Media sosial memang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan kita, tetapi bisa dibatasi penggunaannya. Dengan demikian, kita tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa harus terjebak dalam dampak negatifnya.


Penulis: Muhammad Fatih

Editor: Dwi Susanti

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak