Laporan Pertanggungjawaban HMJ PBA pada Rabu (13/11/2024). (Doc. Panitia). |
SEMARANG, lpmedukasi.com – Sidang Paripurna IV dan Wisuda Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-FITK), menghadapi kendala di tengah pelaksanaan. Mengusung tema "Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pelaporan Pertanggung Jawaban Program Kerja Ormawa," acara ini berlangsung di Auditorium 1 Lantai 2 Kampus 1 UIN Walisongo Semarang pada Rabu-Jumat (13-15/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FITK, seluruh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) se-FITK, dan elemen mahasiswa lainnya, termasuk perwakilan dari Partai Mahasiswa Demokrat (PMD) dan Partai Pembaruan Mahasiswa (PPM). Namun, di hari pertama, agenda mengalami penundaan akibat kendala kehadiran dari HMJ Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang dijadwalkan untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pada pukul 15.00 WIB.
Ketua Fraksi PMD, Umam, menyatakan bahwa HMJ PBA belum dapat memenuhi kebutuhan quorum minimum sidang sebanyak 75% dari jumlah pengurus yang hadir.
"Pada pukul 15.00, hanya ada 33 orang yang hadir dari total 46 yang dibutuhkan untuk kuorum," ujarnya.
Umam menambahkan bahwa saat persidangan, HMJ PBA menuturkan alasan tidak hadirnya anggota lain karena ada jadwal perkuliahan dan ujian.
Untuk mengatasi kendala ini, SEMA-FITK memberikan waktu tambahan setengah jam agar anggota HMJ PBA dapat memenuhi quorum. Namun, upaya tersebut belum berhasil mencapai jumlah yang ditargetkan.
"Kami beri waktu hingga pukul 15.30, tetapi hasilnya masih belum mencukupi," tambah Umam.
Kurangnya Koordinasi Menghambat Kehadiran
Keterlambatan ini juga diakibatkan oleh kurangnya koordinasi dari koordinator Divisi Pendidikan HMJ PBA, yang hanya memberikan pengumuman melalui grup tanpa pemberitahuan secara langsung.
Reza, anggota Fraksi PPM, menyayangkan hal ini, mengingat hanya lima dari belasan anggota Divisi Pendidikan yang hadir.
"Sebaiknya, ada pemberitahuan personal agar anggota lebih cepat tanggap dalam memenuhi kehadiran," ungkap Reza.
Ketua SEMA-FITK, Hafid, turut menyampaikan rasa kecewanya terhadap alasan yang diberikan koordinator Divisi Pendidikan HMJ PBA. Situasi sidang bahkan sempat memanas karena jawaban yang dinilai kurang tepat dari koordinator tersebut.
"Jawaban yang diberikan terkesan menghindari tanggung jawab," ucap Hafid.
Dampak Terhadap HMJ Lain: HMJ PAI Diminta Maju tetapi Terhalang Kesiapan
Keterlambatan HMJ PBA juga berdampak pada HMJ lainnya. Sebagai upaya untuk menyesuaikan jadwal, SEMA-FITK sempat meminta Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam (HMJ PAI) untuk maju pada malam hari menggantikan HMJ PBA. Namun, pihak HMJ PAI tidak dapat memenuhi permintaan tersebut.
Salah satu perwakilan HMJ PAI menjelaskan bahwa banyak anggota yang tinggal di pondok dan sebagian sudah pulang ke rumah, sehingga sulit untuk hadir pada malam hari.
"Maaf mas, ternyata dari HMJ PAI belum siap kalau maju malam ini karena banyak yang mondok dan sudah pulang ke rumah," ujar perwakilan tersebut.
Keputusan Akhir: HMJ PBA Dijadwalkan Ulang
Setelah beberapa kali upaya untuk memenuhi quorum, pada pukul 16.15 WIB HMJ PBA tetap belum mencapai persentase kehadiran yang disyaratkan. SEMA-FITK, bersama dengan kesepakatan fraksi PMD dan PPM, memutuskan untuk menjadwalkan ulang pembahasan laporan pertanggungjawaban HMJ PBA ke jadwal paling akhir dari seluruh ormawa yang hadir di Sidang Paripurna IV ini.
"Kesepakatan terakhir, kami putuskan laporan HMJ PBA akan dibahas paling akhir," ujar Umam, menegaskan keputusan tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak HMJ PBA belum memberikan keterangan resmi terkait kendala yang menyebabkan ketidakhadiran mayoritas anggotanya dalam sidang. Meski demikian, Sidang Paripurna IV terus berlanjut dengan pengawasan dari SEMA-FITK.
Tim Redaksi LPM Edukasi