Ketidaktahuan Ketua Panitia Pelaksana Tentang Dana PBAK



Semarang, EdukasiOnline –Bertempat di Auditorium 2 kampus III, sederet petinggi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) berkumpul bersama Mahasiswa Baru (Maba) dan panitia (21/08).  Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiwaan (PBAK), resmi dibuka ketika Dekan FITK, Raharjo, memukul gong sebanyak 9 kali. Kemudian, dalam pidatonya, ia memperkenalkan para jajarannya, mulai dari Wakil Dekan, Kepala Jurusan beserta sekretarisnya, dan beberapa dosen yang ikut andil dalam PBAK ini.

Salah satunya adalah Wakil Dekan 3, Wahyudi, yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana PBAK. Kembali melirik Pembukaan PBAK Universitas dengan MOB, Wahyudi mengapresiasi hal tersebut. “Sesuatu yang luar biasa, kan harus diapresiasi”, ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa jika untuk memajukan sebuah lembaga, keinginan yang kuat harus ada dan berhak untuk diapresiasi.

Menurutnya, MOB ini berpengaruh untuk masa depan UIN Walisongo.”Ini membawa image UIN Walisongo sebagai kampus yang mampu memecahkan rekor, dengan memiliki formasi MOB terbanyak di dunia”, jelasnya.

Namun, saat ditanyai perihal dana yang digelontorkan untuk MOB dan mendatangkan tim MURI, Wahyudi tidak bisa menjawab. “Saya malah tidak tahu tentang dari mananya uang untuk MOB”, ungkapnya.


Berbeda dengan sebelumnya, Wahyudi mampu menjelaskan banyaknya uang yang digunankan untuk konsumsi Maba. “Biaya konsumsi Maba setiap harinya itu 22.500 sampai 23.000, itu belum pajak”, terangnya. Ia tidak menyangkal bahwa dana untuk PBAK ini sangatlah minim, hingga dia harus bekerjasama dengan pebisnis makanan  untuk memenuhi komsumsi Maba dengan uang 23 ribu per harinya. (Edu_On/niL)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak