Kiat Menjadi Mahasiswa Cumlaude



doc. Internet


Selamat datang Mahasiswa Baru UIN Walisongo Semarang. Selamat kamu telah menjadi orang-orang yang terpilih. Karena kamu juga sudah memilih UIN Walisongo sebagai tempatmu melanjutkan belajar.  Dan kamu termasuk orang-orang yang beruntung, karena banyak generasi seangkatanmu yang harus menelan ludah bahkan berhenti bermimpi karena uang untuk biaya kuliah tidak murah.

Kepada  kawanku mahasiswa baru terutama mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), sejak pertama kali datang di kampus ini. Pasti kau sudah menggantungkan sebuah harapan besar yang ingin kau wujudkan di Universitas ini. Kau pasti sudah mencatat dalam satu draf harapan-harapan tersebut.

Dari awal masuk sampai sekarang ini, kau pasti sudah berkenalan dengan teman-teman sekelasmu. Merasakan tempat duduk dari kayu legendaris UIN walisongo. Kau tahu kawanku, kursi itu adalah kursi yang dulu juga diduduki oleh dosen-dosenmu yang telah berkenalan denganmu. Dan kau jangan-jangan juga sudah dipilih menjadi komting, orang terpenting di dalam kelas. Nikmati saja itu, namun jangan sampai kamu terlena dengan jabatan sementara itu, kalau kamu terlena bisa-bisa kamu jadi kerbau-kerbau Pak dosen dan Bu dosen yang terhormat.

Sudah kenal berapa dosenkah sampai saat ini? Kamu harus mengingatnya, nanti kalau kamu salah dalam menyebutkan namanya. Bisa-bisa di marah-marahin sampai keluar air ludahnya. Apalagi kesalahanmu adalah saat menuliskan nama dan gelarnya di makalah yang kamu buat. Pasti kamu akan dihabisi. Kau harus tahu, dia menghabiskan banyak waktu, tenaga, uang dan lain sebagainya  hanya untuk mendapatkan gelar tersebut, kalau kamu sampai salah itu namanya pelecehan. Ingat itu.

Dikelas kamu pasti kepanasan, bukan? Apalagi ketika kamu masuk di kelas yang berada di Gedung N. itu pasti seperti masuk oven. Kamu nanti dipanggang supaya matang layaknya roti. Meskipun seperti itu, kamu harus tahu, gedung itu sebuah tanda perlawanan. Dia melawan matahari. Dari pertama muncul sampai terbenam. Itulah yang dinamakan kampus perlawan kawanku.

 Tapi apakah kamu sudah masuk toilet di kampus ini? Kalau sudah coba ingat apa saja yang kau dapatkan, bau pesing atau bau harumkah? Kau tahu, dimasanya nanti kamu akan merasakan, diluar sedang hujan deras tapi dikamar mandi hanya ada bau busuk karena kotoran yang kasihan tidak bisa masuk dilubang menuju kebebasan.

Sembari sesekali bersenda gurau dengan temanmu, jangan lupa mampir ke tempat makan di Universitas ini. Tentu kau akan menemukan banyak sekali temanmu, kakak angkatanmu, dan mahasiswa-mahasiswa tua yang entah kapan lulus dan entah kapan kuliahnya. Disinilah komoditi keuangan berseliweran. Kau nanti jangan kaget, bukan kaget tapi tepatnya jangan risau, jika kau merasa uangmu terlalu banyak kau keluarkan.

Setelah merasakan kantin, cobalah kamu pergi ke taman-taman yang disediakan kursi-kursi berasal dari beton. Nanti pasti kau akan betah disitu. Karena akses jaringan internet lancar. Hawanya adem. Tapi kamu jangan kaget kembali jika malam hari taman-taman itu menjadi sangat horror sekali. Atau nanti kamu diteriaki oleh kakak-kakakmu karena keseringan di taman dan tidak ikut ajakannya untuk ikut serta demonstarsi.

Kemudian setelah merasakan taman yang adem gayeng, cobalah kamu sholat jama’ah di Masjid. Seperti yang sudah dihimbaukan oleh dosen-dosen yang rajin jama’ah. Jadi biar nanti kamu tidak kaget ketika ada dosen yang mewajibkan untuk jama’ah bagi seluruh mahasiswa UIN. Sangat islami sekali dan pahalanya pasti bertumpah ruah. Tapi nanti kamu jangan kaget melihat dosen-dosen tersebut kadang menjadi orang yang suka sekali memaksa. Memaksa pakai celana kain, memaksa pakai sepatu fantovel, memaksa rambut pendek, atau yang sepertinya baik dan sangat akademis sekali, memaksa untuk membeli bukunya. Ini kamu harus beli. Kalau tidak kamu nanti bisa mendapatkan nilai E, tentu kamu nggak mau kan?

Setelah solat berjama’ah, cobalah kamu masuk perpustakaan yang berada di bawah masjid. Luar biasa sekali. Buku koleksinya sangat bertumpah ruah sampai-sampai kamu tidak tahu dimana buku yang sedang kamu cari. Sekali lagi, jangan heran jika nanti kamu menemukan buku yang sudah rusak kamu pinjam dan kamu kembalikan seperti semula tapi kamu nanti di bentak-bentak sama petugasnya.  Apalagi kalau kamu sampai terlambat mengembalikan, dendanya bisa berjuta-juta- ini contoh mahasiswa yang rajin meminjam buku di semester satu mengembalikan di semester dua digit.

Kawanku, setelah kamu puas melihat-lihat perpustakaan fakultas cobalah pergi keperpustakaan Universitas.  Ingat ya, di perpustakaan ini, orang miskin dilarang masuk. Kamu harus punya sepatu. Harus memakai baju rapi. Harus kelihatan bersih. Kalau sampai kamu kesana pakai sandal jepit. Lebih-lebih sandal jepitnya merek Swallow, lebih baik jangan masuk. Perpustakaan itu bukan untukmu kawanku, bukan untuk orang miskin.

Kalau sudah rapi dan punya sepatu- eh iya mahasiswa baru, pasti sepatunya baru. Cobalah masuk dengan mendongakkan kepala, jangan lupa taruh tasmu yang baru itu dilaci- tas dilarang dibawa masuk. Rawan.  Lebih banyak bukan? Daripada di fakultas, tapi kamu jangan cari buku terbaru itu kutukan. Cari saja buku kesukaanmu. Juga jangan di bagian fiksi, nanti kamu akan menemukan buku yang halamannya kertas buram. Sulit membacanya.

Sudah puas berjalan-jalan di Kampus yang katanya kampus rakyat ini, kawanku? Sebenarnya masih banyak lagi yang belum kamu sambangi. Cobalah sesekali menyambangi seluruh gedung yang ada di kampus hijau ini. Setelah kamu kunjungi, tulis dan ingat-ingat. Pasti sepuluh tahun lagi tidak ada perubahan sekali. Kampus ini selalu mengedepankan tradisi. Tradisi gedung pastinya. Tapi bukan tradisi uang lho ya.

Eh iya, seperti judul dalam tulisan ini, harusnya aku memberitahumu kiat menjadi mahasiswa cumlaude. Baca baik-baik dan dengan teliti. Pertama kamu harus masuk kelas penuh jangan sampai absen, kalau kamu absen sekali atau bahkan lima kali, wassalam, bakal runyam urusannya. Kedua, setelah masuk, kamu harus duduk di bangku paling depan, dengan memasang wajah yang sangat serius- ingat serius ya! Jangan pernah berkedip barang sedetikpun, nanti kamu akan kehilangan kalimat-kalimat dosen tersebut yang nantinya akan masuk di lembar UAS mu.

Tips selanjutnya, kamu  harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosenmu. Apapun itu. Harus menuruti apapun keinginannya. Harus. Kalau sampai kamu membangkang sekali saja. Mendingan tidak usah masuk sekalian. Karena pasti nilaimu akan D+. Jangan anggap remeh keinginan dosenmu itu. Itu adalah kata-kata dewa yang harus kamu ikuti.

Dan yang terakhir, jangan ikuti organisasi mahasiswa apapun. Itu pembodohan. Karena kalau kamu ikut organisasi mahasiswa, nanti kamu akan sulit mengerjakan tugas kuliahmu. Sulit membaca buku-buku yang telah diberikan oleh dosen. Dan lebih parah lagi. Kamu nanti akan jadi musuh paling di tandai dikelasmu.

Cukup itu kiatnya. Kiat lainnya bisa menyusul. Itu baru segelintir dari kiat-kiat yang seabrek banyaknya. Jadi tunggu saja tips-tips selanjutnya. Entah kapan seperti menunggu kelulusan yang begitu tidak jelas.

Ingat! Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau Uang Kuliah Tinggi atau Uang Kuliah Telek, atau Uang Kuliah Tapi… mahal atau Uang Kuliah Terus naik atau Uang Kuliah Tai, sudah sangat mahal. Jangan sia-siakan uang tersebut!

Tapi kalau kamu mahasiswa yang mau mendobrak sejarah. Ikuti organisasi dalam kampus. Kamu nanti akan berkenalan dengan Tirto Adi Soerjo, Soekarno, Tan Malaka, dan lain-lainnya. Mereka adalah orang-orang yang mendobrak sejarah kawanku.

Pramoedya Ananta Toer pernah menuliskan “Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan”.


Penulis: AhmadAamAhmad
Perantauan yang sedang berjuang mendapatkan cumlaude.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak