TM PBAK dialihkan ke gedung Q kampus II UIN Walisongo Semarang |
Semarang, EdukasiOnline
–Merasa asing di kampus sendiri, panitia Pengenalan Budaya Akademik dan
Kemahasiwaan (PBAK) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mencari cara
agar Technical Meeting harus tetap terlaksana pada (20/08). Selaku Seksi
Acara dalam PBAK, Ahmad Sajidin atau yang sering disapa Ajid ini menjelaskan
bahwa Auditorium 2 kampus III adalah tempat yang disiapkan untuk PBAK FITK. “Namun
ternyata yang lebih dipentingkan adalah resepsi orang asing,” kesalnya.
Ketika Ajid dan
panitia lainnya menanyakan tentang kelanjutan TM siang itu, tidak ada tanggapan
dari pengelola Rumah Tangga (RT) kampus 1 UIN Walisongo Semarang. “Oleh karena
itu kami sendiri yang mencari jalan keluar, mengundur TM menjadi jam 3 sore dan
pindah ke gedung Q kampus II,” jelasnya.
Mahasiswa Jadi
Pembersih Resepsi
Ketika dilarang
menempati tempat yang seharusnya menjadi haknya, mahasiswa FITK terlihat
kecewa. Menurut Ahmad Sylvan Prayogi, selaku Komisi Disiplin (Komdis) PBAK FITK
menyatakan bahwa, menurutnya apa yang dilakukan pihak birokrasi kurang tepat, meskipun
hal tersebut merupakan hak preogratif kampus. “Saya sendiri tidak masalah jika
dibuat resepsi, tapi sangat disayangkan jika kampus lebih mementingkan resepsi
daripada PBAK,” jelasnya.
Seperti yang
diungkapkan Sylvan, Pemberitahuan tentang hal ini memang sudah dilayangkan.
“Namun itu terkesan mendadak,” katanya. Lalu, ia pun menambahkan bahwa ketika
mempertanyakan Auditorium untuk resepsi, dia bersama rekannya diminta membantu
bersih-bersih acara resepsi. “Kami dengan tegas menolak, resepsi tidak ada
hubungannya dengan kami, itu urusan orang asing,” tegasnya dengan nada yang
ditekan.
Disaat ditemui
tim-redaksi di Auditorium 2 kampus III, terlihat Sylvan bersama panitia lainnya
sedang mempersiapkan PBAK yang dimulai dari tanggal 21 sampai 24 Agustus nanti.
“Auditorium kami pel lagi, agar mahasiswa baru bisa lebih nyaman,” ungkapnya.
Meskipun Sylvan
dan panitia baru mendapatkan kunci pada pukul 20.00 WIB, tidak terlihat rasa
letih di wajah mereka. “Ini adalah komitmen panitia biarpun capek, tapi inilah
konsekuensinya,” tandasnya.
Maba Kaget
dengan Resepsi di Kampus
Jika
dibenturkan dengan Mahasiswa Baru (Maba), mereka sangat kecewa dengan apa yang
terjadi. Salah satu Maba jurusan Pendidikan Agama Islam, Nila, dia sangat
kecewa dengan kampus barunya ini, dimana dipersilahkannya warga asing menikmati
fasilitas kampus. “Ini kan wilayah kampus mbak, kenapa dipakai resepsi.
Memangnya di Semarang nggak ada hotel atau gedung?”, kesalnya.
Maba yang ngelaju
dari Kendal ini, berharap TM yang diundur menjadi jam 3 sore ini dibatalkan,
karena akan membuatnya bolak-balik Semarang-Kendal lagi. (Edu_On/niL)