Sajak Orang Gila


ilustrasi: Edu_On/aziz
Orang gila sedang berbicara, dengar baik-baik
Nikmati sumpah serapah yang keluar dari mulut baunya
Ia menggerutu, sesekali tersenyum
Kemudian terbahak-bahak
Mungkin dia senang
“Aku menang !” kata orang gila itu dengan mimik yang licik
Mungkin dia pikir dia itu hebat kalau sudah gila

Kota sebesar ini sudah ia telusuri
Lampu merah, rumah makan, rumah tuhan, dan taman kota
Ia sumpahi orang-orang yang lalu lalang
Di matanya, mereka adalah penghianat
Padahal dahulu dia juga seorang pendosa
Namun terkadang ia  juga menjadi pendongeng ulung bagi anak kecil pengemis kota

Orang gila itu terus bercerita
Entah benar begitu atau tidak, dia ‘kan gila
Orang gila itu tahu, Pram pernah berkata dalam ceritanya:
Hidup alangkah sederhana. Sesederhana ini: orang lapar, makan, kenyang, dan buang air. Dan apabila manusia bosan, ia bunuh diri.
Orang gila itu juga bosan
Tapi ia enggan bunuh diri
Ia memilih membunuh jiwanya
Lalu ia menjelma gila

Dia gila.
Dia suka marah, senyum, dan menangis sendiri
Dia juga bisa  menulis sajak yang entah untuk siapa.
Mungkin buat tuhan,
Dia bingung
Kalau dia  mati, dan bangkainya sudah dimakan cacing, dia akan bertanya:
“Neraka atau surgakah bagiku?”

 Oleh: Asmahan A.R

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak