Perjumpaan Kristen dan Islam; Munculkan Narasi Perdamaian

Riston Batubara (kanan) dalam diskusi  "Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia; sejarah dalam perspektif sosiologi dan teologis", Selasa (23/5) kemarin. 

Semarang, EdukasiOnline -- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Justisia menggelar diskusi publik bertemakan "Perjumpaan Islam dan Kristen di Indonesia; sejarah dalam perspektif sosiologi dan teologis". Acara ini sendiri mendatangkan aktivis perdamaian Young Interfaith Peace Camp (YIPC) Yogyakarta Riston Batubara sebagai narasumber, pada Selasa sore(23/5).

Dalam berjalannya diskusi, Riston menyampaikan bahwa sejarah Indonesia telah dikelompok-kelompokkan agamanya oleh VOC. Sehingga mudah sekali untuk dipecah belah dengan isu-isu yang dibuat oleh penjajah. "Kita perlu memahami bahwa kehadiran kelompok-kelompok jangan dianggap sebagai ancaman yang memecah belah" tuturnya dalam diskusi yang dilaksanakan di Audit 2 Kampus III UIN Walisongo.

Riston juga menambahkan, dalam pembelajaran sejarah, kita sering mengungkit-ungkit masalah narasi konflik antara Islam dan Kristen. Padahal, banyak sekali narasi perdamaian antara keduanya.
Dalam penjelasannya, beberapa narasi-narasi damai kedua agama tersebut perlu sekali dimunculkan dipermukaan. Diantara narasi-narasi tersebut yaitu hubungan Nabi Muhammad dan pengikutnya dengan Raja Najran, serta tentang sepupu Siti Khadijah yang merupakan pendeta kristen.
"Penting sekarang ini kita mengungkap narasi kebaikan dalam tiap-tiap agama, bukan narasi kebencian yang sekarang ini marak terjadi,"ujarnya.

Disisi lain, Riston juga menyayangkan, agama saat ini masih dijadikan alat kekuasaan oleh orang-orang tak bertanggung jawab. "Agama ternyata masih dianggap untung-rugi untuk berkuasa, bukan sebagai pedoman hidup,"tandasnya.

Diakhir diskusi, Riston berharap kepada peserta diskusi agar mampu berdakwah dan menyampaikan narasi-narasi perdamaian. "Narasi-narasi perdamian perlu kita ceritakan, dan narasi konfik kita jadikan pembelajaran untuk membangun yang lebih baik,"jelasnya. Selain itu, ia juga mengingatkan pada kita, bahwa sekarang ini jangan hanya berbuat sesuatu untuk seagama, tapi kita perlu berbuat sesuatu untuk semua orang, bahkan yang berbeda agama. (Edu_On/Riz)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak